قُلْ هَذِهِ سَبِيلِي أَدْعُو إِلَى اللَّهِ عَلَى بَصِيرَةٍ أَنَا وَمَنِ اتَّبَعَنِي وَسُبْحَانَ اللَّهِ
وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ
(Artinya: Katakanlah:
“Inilah jalanku. Aku dan orang-orang yang mengikutiku menyeru kepada
ALLAH dengan keterangan yang nyata. Maha Suci ALLAH dan aku tidak
termasuk orang-orang yang musyrik.”) (Yusuf: 108)
Inilah jalanku…
Ya, satu lagi perintah ALLAH Subhaanahu wa ta’alaa
yang wajib kutunaikan, mengikuti cara Sang Kekasih ALLAH di dalam
berda’wah. Jalan yang juga ditempuh oleh orang-orang yang pertama-tama
beriman, yang ALLAH Subhaanahu wa ta’alaa pilih untuk hidup menyertai kekasih-Nya -Shallallahu alaihi wa sallam-., yakni jalannya para Shahabat -radhiallahu anhum-.
Sedangkan siapa saja yang mengkhianati Ar-Rasul, berpaling, dan
menempuh selain jalan mereka ini, akan ALLAH abaikan ke mana saja ia mau
melangkah -tanpa mereka sadari-:
سَنَسْتَدْرِجُهُمْ مِنْ حَيْثُ لا يَعْلَمُونَ
(Artinya: “…akan kami tarik berangsur-angsur mereka (-kepada kebinasaan-) dari arah yang tak mereka ketahui.”) (Al Qalam: 44)
sehingga berujung di jahanam sebagai tempat kembalinya.
وَمَنْ يُشَاقِقِ الرَّسُولَ مِنْ بَعْدِ مَا تَبَيَّنَ لَهُ الْهُدَى وَيَتَّبِعْ غَيْرَ سَبِيلِ الْمُؤْمِنِينَ
نُوَلِّهِ مَا تَوَلَّى وَنُصْلِهِ جَهَنَّمَ وَسَاءَتْ مَصِيراً
(Artinya: “Dan
barang siapa yang menentang Ar-Rasul setelah jelas kebenaran baginya
,dan mengikuti selain jalan orang beriman, Kami akan biarkan mereka ke
mana saja mereka berpaling, dan Kami masukkan ia ke dalam Jahannam. Dan
Jahanam itu adalah seburuk-buruk tempat kembali.”) (An-Nisaa’:115)
Inilah jalanku…
Ya, satu-satunya jalan yang dulu pernah Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- gambarkan dalam bentuk sebuah garis, seraya membacakan :
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيمًا فَاتَّبِعُوهُ
(Artinya:”Dan inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah oleh kalian...”)(Al An’aam: 153)
Ya, satu jalan lurus tak bercabang, apalagi berbilang. Satu jalan yang ALLAH Subhaanahu wa ta’alaa pun mengatakan sebagai jalan-Nya. Yang paling sedikit tujuh belas kali dalam sehari aku senantiasa memohon agar ALLAH Subhaanahu wa ta’alaa menunjukinya kepadaku dan membimbingku kepadanya.
Inilah jalanku….
Ya,
ketika aku hendak mengenal rabb-ku, berangkatlah aku dengan menempuh
jalan ini. Dan mustahil aku mengenal rabb-ku seandainya yang kutempuh
adalah jalan selain yang telah ditempuh oleh generasi-generasi terbaik
dari umat ini, yakni yang hidup di zaman beliau -Shallallahu alaihi wa sallam-,
di zaman sesudahnya, dan sesudahnya. Juga mustahil aku mengenal
rabb-ku, seandainya yang kutempuh hanya dengan mengenal diri,
sebagaiman kata orang -dan ini bukan perkataan Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam- : “Man arrafa nafsahu faqod arrafa rabbahu.”
Maka
ALLAH yang kukenal sama dengan yang mereka kenal. Yakni ALLAH yang
memiliki nama-nama yang indah dan sifat-sifat yang mulia yang Ia
tetapkan sendiri bagi-Nya, yang tidak sama dan bisa disamakan dengan
nama atau sifat makhluq-Nya. ALLAH yang berada di ketinggian, di
langit. Yang menciptakan, memiliki, dan mengatur semesta alam serta
menetapkan taqdir bagi seluruh makhluq lima puluh ribu tahun sebelum Ia
menciptakan itu semua. Yang orang-orang beriman kelak berkesempatan
melihat Nya di surga sebagai kenikmatan yang paling sempurna. Ya,
seperti inilah antara lain ALLAH yang aku dan mereka kenal.
Inilah jalanku….
Ya,
ketika aku hendak mengenal nabiku, berangkatlah aku dengan menempuh
jalan ini. Dan mustahil aku mengenal nabiku seandainya yang kutempuh
adalah jalan selain yang telah ditempuh oleh generasi-generasi terbaik
dari umat ini . Juga mustahil aku mengenal nabiku seandainya yang
kutempuh adalah mengambil dan menerima semua riwayat tentangnya tanpa
memilah dan memilih -mana riwayat yang benar mana yang tidak benar-.
Maka Nabi -Shallallahu alaihi wa sallam-
yang kukenal sama dengan yang mereka kenal. Yakni manusia pilihan yang
berasal dari nasab yang jelas dan mulia. Dialah Nabi yang memiliki
sifat amanah, yang para sahabatnya bersaksi bahwa ia telah menyampaikan
seluruh risalah tanpa terlupa atau sengaja ia sembunyikan, yang juga
telah menjelaskan berbagai perkara yang dapat mengantarkan kita ke sorga
dan menyelamatkan kita dari neraka. Yakni Nabi yang para sahabatnya
tidak pernah mengkultuskannya sebagaimana orang nashara terhadap nabi
mereka, juga tidak pernah para sahabat melecehkannya sebagaimana orang
yahudi terhadap nabi mereka, namun menerimanya sebagai teladan,
sebagaimana ALLAH menjadikannya. Dialah Nabi yang kelak menggiring
manusia di padang Mahsyar, yang diutus ALLAH dengan agama yang
mengalahkan agama-agama lain, yang tak ada lagi nabi setelahnya. Ya,
seperti itulah antara lain Muhammad -Shallallahu alaihi wa sallam- yang aku dan mereka kenal.
Inilah jalanku….
Ya,
ketika aku hendak mengenal agamaku, juga kutempuh jalan ini. Dan
mustahil aku mengenal agamaku seandainya yang kutempuh adalah selain
jalan ini. Juga mustahil aku mengenal agamaku, seandainya aku menimba
bukan dari sumbernya yang murni, apalagi dari -yang telah ALLAH
dijelaskan sifat bencinya terhadap agama ini- yahudi dan nashara.
Maka
agama yang kukenal sama dengan yang mereka kenal. Yakni agama yang
telah sempurna, yang ALLAH unggulkan di atas agama-agama lain, yang
menjadi satu-satunya agama yang diterima di sisi-Nya. Agama yang
maknanya: pasrah kapada ALLAH atas dasar tauhid, patuh dengan
mengerjakan ketaatan, serta berlepas diri dari syirik dan orang musyrik
Yakni agama yang meliputi Islam, Iman, dan Ihsan. Yang tiangnya adalah
sholat dan puncaknya adalah jihad di jalan ALLAH. Agama yang merupakan
rahmat bagi semesta alam, yang tidak menghakimi isi hati manusia,
namun menuntut pemeluknya untuk bangga mengamalkannya. Ya, seperti
itulah antara lain Islam yang aku dan mereka kenal.
Inilah jalanku….
Ya,
ketika aku hendak mengamalkan apa yang telah kukenal tadi,
berangkatlah aku dengan menempuh jalan ini, Dan mustahil aku dapat
mengamalkannya kalau tidak dibangun di atas pengenalanku yang benar
akan ALLAH, Islam, dan Muhammad -Shallallahu alaihi wa sallam-.
Maka
apa yang aku amalkan adalah juga yang mereka amalkan. Amalan yang
terikat contoh dan dibangun di atas dalil yang kokoh, bukan yang lemah,
apalagi yang tak berdalil. Amalan yang dibangun di atas kepastian,
bukan di atas keraguan. Amalan yang benar-salah dan baik-buruknya bukan
ditentukan aqal, adat, dan hawa nafsu, tetapi wahyu. Amalan yang
dibangun dengan mengharapkan ridho ALLAH, bukan selain-Nya. Sehingga
amalanku sama dengan apa yang mereka amalkan.
Inilah jalanku…
Ya,
ketika aku hendak menda’wahkan apa yang telah kuilmui dan amalkan
tadi, berangkatlah aku dengan menempuh jalan ini. Dan mustahil aku
dapat menda’wahkannya kalau tidak diawali dengan mengilmui dan
mengamalkannya terlebih dahulu, sebagaimana yang dituntut oleh jalan
ini.
Maka apa yang aku da’wahkan adalah juga apa yang mereka
da’wahkan. Yakni, da’wah yang haq, menyeru kepada tauhid, tidak kepada
selainnya. Da’wah yang haq, mengajak kepada Sunnah, tidak kepada
selainnya. Menyeru kepada persatuan di atas agama ALLAH, bukan di atas
kelompok atau golongan. Yakni da’wah yang dibangun di atas ilmu, yang
diikuti hanya oleh pengikut-pengikut Muhammad -Shallallahu alaihi wa sallam-.
Yang dengannya segala kerancuan dijelaskan, Da’wah yang membuat orang
beriman semakin yakin, yang bimbang mendapatkan kepastian, yang mencari
mendapat jawaban, dan yang memusuhi terbungkam mulutnya. Ya, bukan
da’wah yang membuat orang beriman terpuruk di dalam kelemahan, yang
bimbang semakin kebingungan, yang mencari semakin tersesat, dan yang
memusuhi semakin gembira. Demikianlah, sehingga da’wahku sama dengan apa
yang mereka da’wahkan.
Inilah jalanku…
Ya, ketika aku
harus bersabar dan menasihati orang lain untuk bersabar, berangkatlah
aku dengan menempuh jalan ini. Dan mustahil aku dapat bersabar dan
mengajak orang lain juga bersabar kalau tidak menempuh jalan ini.
Maka
apa yang aku nasihatkan kepada orang adalah juga yang mereka
nasihatkan. Yakni nasihat agar bersikap tulus kepada ALLAH, tulus
kepada AL Qur’an, tulus kepada Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam-,
tulus kepada para pemimpin dari kalangan kaum muslimin, dan tulus
kepada sesama muslim secara keseluruhan. Juga nasihat agar bersabar di
dalam keta’atan, di dalam menghadapi yang diharamkan ALLAH, dan bersabar
menghadapi cobaan dan rintangan kehidupan. Nasihat yang dengannya si
kuat menjadi sayang kepada yang lemah dan si lemah menjadi hormat kepada
yang kuat, bukan sebaliknya.
Inilah jalanku…
Ya, satu jalan lurus tak bercabang, apalagi berbilang. Satu jalan yang ALLAH Subhaanahu wa ta’alaa pun mengatakan sebagai jalan-Nya.:
وَأَنَّ هَذَا صِرَاطِي مُسْتَقِيماً فَاتَّبِعُوهُ وَلا تَتَّبِعُوا السُّبُلَ فَتَفَرَّقَ بِكُمْ عَنْ سَبِيلِهِ
ذَلِكُمْ وَصَّاكُمْ بِهِ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُونَ
(Artinya: “Dan
bahwasanya inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah jalan ini, dan
jangan kalian ikuti jalan-jalan yang banyak, yang akan menceraiberaikan
kalian dari jalan-Nya. Yang demikian itu diwasiatkan ALLAH kepada
kalian, agar kalian bertaqwa.“) (Al An’aam:153)
عن عبد اللّه بن مسعود رضي اللّه عنه قال:
خط رسول اللّه صلى اللّه عليه وسلم خطاً بيده ثم قال:”هذا سبيل اللّه مستقيماً”،
وخط عن يمينه وشماله ثم قال:”هذه السبل ليس منها سبيل إلا عليه شيطان يدعو إليه”،
ثم قرأ:{وأن هذا صراطي مستقيماً فاتبعوه ولا تتبعوا السبل فتفرق بكم عن سبيله}
(رواه أحمد والحاكم والنسائي، وقال الحاكم: صحيح ولم يخرجاه)
(Dari Abdullah bin Mas’ud -radhiallahu anhu-, berkata: Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- telah menggambarkan bagi kami sebuah garis dengan tangannya, kemudian berkata,”Inilah jalan-ALLAH yang lurus.” Dan kemudian beliau membuatkan garis-garis lain di sebelah kiri dan kanan garis tadi, kemudian berkata, “Inilah As-Subul (jalan-jalan yang banyak). Tidak satupun dari jalan-jalan itu kecuali ada syaithan yang menyeru kepadanya.” Kemudian beliau membaca -(Dan
bahwasanya inilah jalan-Ku yang lurus. Maka ikutilah jalan ini, dan
jangan kalian ikuti jalan-jalan yang banyak, yang akan menceraiberaikan
kalian dari jalan-Nya.)-
Inilah jalanku…
Jalan yang ALLAH Subhaanahu wa ta’alaa wajibkan aku berjalan di atasnya. Jalan yang telah Rasulullah -Shallallahu alaihi wa sallam- dan generasi terbaik umat ini menapakinya. Jalan yang menjanjikan, sampai aku bertemu dengan perintisnya kelak di surga,
(`'•.¸Selamat datang di Blogger kami ARTIKEL ISLAM. Pemilik Blogger ini Akhi Amran., yang menyediakan Artikel Artikel Pilihan. Semoga yang Akhi Amran sajikan dalam Blogger sederhana ini bermanfaat bagi pengunjung sekalian. Setiap pengunjung boleh mengcopy dan menyebarkan tulisan dalam Blogger ini dengan tetap menjaga amanat ilmiah.¸.•'´)
PILIHAN
- Daftar isi
- Bersama.•* Satu Iman Dalam Islamﷲ
- Kisah Nabi Muhammad dan Para Sahabat
- Goda'an Wanita
- Wanita keluar rumah
- Syarat pakaian wanita muslimah
- Inilah Jalanku!
- Inilah Jalanku...II
- Do'a bepergian (musafir)
- Meraih cinta Allah
- Jangan MARAH
- Orang Sabar
- Fungsi Musibah
- Pernikahan Aisyah dengan Rasulullah
- Indahnya Bertakwa
- Taubat .. Kenapa tidak ?
- 10 dari Buah Iman
- SABAR DAN IKHLAS
- (Larangan Berdebat, Jidal dan Bertengkar, Khususnya Dalam Masalah Al-Qur’an)
- Kretariat Wanita Idaman
- Lemah Lembut Dalam Bertutur kata
- Hati-Hati dengan Lisan Kita ini Saudaraku fillah
Pilihan
Daftar Isi (2)
(1)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Beri Komentar nya..:)